Pendidikan islam merupakan salah satu objek kajian yang selalu
menarik perhatian banyak orang, baik itu darri institusi pendidikan itu sendiri
maupun dari institusi diluar dari pendidikan. Para peneliti yang mengkaji
tentang eksistensi islam itupun bukan hanya dari dalam negeri saja melainkan juga peneliti dari
berbagai wilayah di Indonesia maupun diberbagai negara didunia.
Pendidikan Islam merupakan agen pencerahan
dan penyelematan hidup manusia dimana pendidikan islam itu sangat membutuhkan
pondasi yang kuat, arah yang jelas dan tujuan yang utuh. Melalui pondasi, arah
dan tujuan tersebut pendidikan Islam diharapkan bisa terlaksana seperti yang
tersirat dalam sumber ajaran Islam (al-qur'an dan hadits) dan senantiasa
mendorong umatnya menjadi orang atau kelompok yang berkualitas (berilmu),
beriman, dan punya kesalehan yang tinggi. Meskipun secara konsepsi pendidikan
Islam itu masih terdapat perbedaan pandangan, akan tetapi dalam implementasi
dan tujuan yang dicita-citakannya sama. Perbedaan-perbedaan tersebut timbul
karena cara pandang mereka juga berbeda-beda dalam memahami hakikat, ruang
lingkup dan fungsi Islam itu sendiri. Paling tidak perbedaan-perbedaan yang
ada, mereka masih memiliki satu keyakinan yang tetap sama yakni Islam sebagai
agama terakhir dan penyempurna dari agama-agama wahyu sebelumnya dan menjadi
rahmat bagi seluruh alam.
Kata kunci : pendidikan islam sebagai
media, misi Al-Qur’an
I.
PENDAHULUAN
Pendidikan islam khusunya di indonesia saat
ini sudah mulai berkembang pesat, baik itu pendidikan islam dalam bentuk formal
seperti sekolah, madrasah, pesantren dan sebagainya maupun pendidikan islam
yang tidak formal seperti Taman Pendidikan Al-Qur’an pendidikan islam.
Pendidikan islam yang seperti inilah merupakan jalan terbaik untuk menjalankan
dan mensukseskan misi dari Al-Qur’an itu sendiri.
Sebagai orang yang menganut ajaran
agama Islam hendaknya kita mengetahui sejauh mana pendidikan
Islam itu sendiri. Tidak sedikit orang yang mengaku beragama Islam akan
tetapi pengetahuan tentang pendidikan Islam sangat minim yang berakibat
tindakan dan tingkah lakunya tidak layak disebut sebagai orang Islam.
Kebodohan adalah salah satu faktor yang
dapat menghalangi masuknya cahaya Islam. Oleh karena itu, manusia butuh terapi
agar menjadi makhluk yang mulia dan dimuliakan oleh Allah SWT. Kemuliaan
manusia terletak pada akal yang dianugerahi Allah. Akal ini digunakan untuk
mendidik dirinya sehingga memiliki ilmu untuk mengenal penciptanya dan
beribadah kepada-Nya dengan benar. Itulah sebabnya Rasulullah SAW menggunakan
metode pendidikan untuk memperbaiki manusia, karena dengan pendidikanlah
manusia memiliki ilmu yang benar. Dengan demikian, ia terhindar dari ketergelinciran
pada maksiat, kelemahan, kemiskinan dan terpecah belah
Dengan perkembangan pendidikan islam saat
ini diharapkan akan memberikan pemahaman dan ilmu yang bermanfaat bagi seluruh
pelajar agar ilmu tersebut bisa menjadi pedoman dan patokan mereka dalam
melaksanakan aktifitas kesehariannya. Islam sebagai agama yang menjunjung
tinggi ilmu pengetahuan, mendorong ummatnya untuk menuntut ilmu sampai ajal
datang. Para ahli hikmah mengilustrasikan bahwa ilmu adalah kekuatan, mukjizat,
perisai, yang akan melindungi pemiliknya dari kehancuran.
Dalam panggung sejarah kita menyaksikan
bahwa bangsa yang kuat adalah bangsa yang mampu mengusai ilmu pengetahuan, yang
dapat menciptakan kemakmuran, kesejahteraan dan kehormatan. Karena itu
pendidikan Islam sangat menghargai ilmu, tidak saja ilmu agama tetapi juga ilmu
dunia/umum.[i][ii]
II.
PEMBAHASAN
Islam merupakan agama penyempurna dari agama-agama yang
telah diturunkan sebelumnya. Sebagai agama penyempurna tentunya isi dan segala
kandungan yang ada dalam agama islam itu sangatlah lengkap dan tidak ada
keraguan didalamnya. Agar dalam menjalankan islam itu tidak asal-asalan maka
Allah SWT mengutus salah seorang hambanya yakni nabi Muhammad SAW sebagai
akhlakul karimah. Kemudian Allah juga memberikan suatu pegangan kepada nabi
Muhammad SAW sebagai patokan dalam berprilaku dan beraktifitas. Pegangan yang
dimaksud disini adalah al-Qur’anul karim. Al-Qur’an merupakan kitab penyempurna
dari kitab-kitab yang telah Allah turunkan sebelumnya yakni Taurat, zabur dan
injil.
1. Pendidikan islam
Pendidikan islam adalah pengetahuan tentang
islam yg disusun secara bersistem menurut metode tertentu. Pendidikan islam merupakan cara yang efektif dalam memberikan bimbingan serta
pemahaman kepada manusia tentang bagaimana islam yang sesungguhnya, bagaimana
islam mengatur gerak gerik manusia dalam menjalani hidup dan berinteraksi dengan
masyarkat.
pendidikan Islam merupakan proses bimbingan baik jasmani dan rohani
berdasarkan ajaran-ajaran agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian
muslim.
Seiring dengan perkembangan zaman,
pendidikan Islam kini harus lebih berbenah diri dalam rangka menghasilkan
generasi baru yang mempunyai kekokohan spiritual, keluhuran akhlak, kematangan
profesional dan keluasan ilmu, di samping itu juga menyiapkan diri agar
memenuhi standar kebutuhan lapangan kerja.
Ilmu pendidikan islam merupakan suatu ilmu
terapan (applied science), yaitu terapan dari ilmu atau disiplin lain
terutama filsafat, psikologi, sosiologi dan ilmu-ilmu humanistic lainnya.
Sebagai ilmu terapan, perkembangan teori pendidikan berasal dari pemikiran-pemikiran
filsafat, teoretis, penelitian empiris dalam praktek pendidikan.[ii][iii]
Untuk mengembangkan ilmu pendidikan islam
diperlukan landasan yang berbasis filsafat sebagai dasar dalam menyusun
paradigm bagi pengembangan ilmu pendidikan islam. Filsafat yang akan dijadikan
pengemabangan tersebut haruslah filsafat yang berdasarkan islam.[iii][iv]
a.
Tujuan pendidikan islam
Secara filosofis, pendidikan bertujuan
untuk mengembangkan potensi manusia ke arah yang maksimal. Potensi yang
diberikan oleh Tuhan tidak akan berkembang sendirinya tanpa dukungan pendidikan
yang memadahi. Sehingga orientasi pendidikan tidak hanya memasuki wilayah
fisiologis, melainkan juga harus merambah kawasan spiritual, psikologis serta
nilai-nilai etis (akhlak). Tujuan dapat
diartikan sesuatu yang dicita-citakan dimasa yang akan datang dan ingin
diwujudkan dengan berbagai daya dan upaya. Tujuan pendidikan Islam ini biasa
dilihat dari dua macam perspektif, yaitu perspektif manusia (pribadi) dan
perspektif masyarakat (makhluk sosial). Perspektif manusia ideal digambarkan
seperti manusia kami, manusia berkualitas, manusia unggul, manusia bertaqwa dan
sebagainya. Sedangkan dalam perspektif manusia sebagai makhluk sosial tujuan
pendidikan diformulasikan dalam bentuk citra masyarakat ideal seperti: warga
masyarakat, masyarakat madani, masyarakat utama, dan sebagainya.
Tujuan utama dalam pendidikan Islam adalah
agar manusia memiliki gambaran tentang Islam yang jelas, utuh dan
menyeluruh. Setelah mengetahui tujuan tersebut, maka pengetahuan yang
telah didapatkan itu dapat membuat
seseorang itu berubah baik itu dari segi penampilan, sikap, tingkah laku
dan amalnya sehingga menghasilkan akhlaq yang baik. Akhlaq ini perlu dan harus
dilatih melalui latihan membaca dan mengkaji Al Qur’an, sholat malam, shoum
(puasa) sunnah, berhubungan kepada keluarga dan masyarakat. Semakin sering ia
melakukan latihan, maka semakin banyak amalnya dan semakin mudah ia melakukan
kebajikan. Selain itu latihan akan menghantarkan dirinya memiliki kebiasaan
yang akhirnya menjadi gaya hidup sehari-hari.
Dari pendapat berbagai tokoh. Maka bisa
kita katakana bahwa tujuan pendidikan islam adalah membentuk
manusia yang sehat jasmani dan rohani serta moral yang tinggi, untuk mencapai
kebahagiaan dunia dan akherat, baik sebagai makhluk individu maupun sebagai
anggota masyarakat.
Dari tujuan pendidikan islam yang telah
dijabarkan diatas, agar pendidikan islam tersebut bisa terlaksana dengan lebih
efektif dan maksimal maka perlu digunakan pendekatan-pendekatan yang terpadu,
yakni seperti pendekatan melalui normatif filosofis, pendekatan melalui analisa
historis, dan pendekatan melalui analisa ilmiah tentang realita kehidupan yang
aktual. Tujuan dari pendidikan Islam merupakan kelanjutan dari misi besar yang
terkadung dalam Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah SAW.
b.
Pendidikan islam sebagai media.
Seiring dengan perkembangan zaman serta
pengaruh pendidikan luar dan budaya asing, hal sangat berdampak terhadap moral
dan tingkah laku masyarakat khususnya bagi masyarakat muslim itu sendiri. Pada
zaman sekarang ajaran islam sudah mulai luntur dan jauh dari masyarakat, hal
itu disebabkan karena kurangnya binaan keagamaan yang didapatkan oleh kelompok
masyarakat. Yang dapat terjangkau oleh hanya mereka hanyalah pendidikan umum
yang tidak didasari oleh Al-qur’an dan hadits, olehnya banyak masyarakat yang
lebih mengenal tentang pendidikan umum ketimbang memahami bagaimana pendidikan yang bercirikan
islam itu sendiri.
Oleh karena itu, agar pemahaman agama yang
diajarkan oleh Al-qur’an dan hadits sampai ditengah-tengah masyarakat, maka
disinilah pentingnya pendidikan yang bercirikan islam sebagai media dan
penyambung dari ajaran Al-qur’an dan hadits yang sebenarnya. Namun ada hal yang
perlu diperhatikan dalam memahami pendidikan islam itu sendiri yakni:
“bahwa sekalipun terdapat kata islam dalam
pendidikan islam, namun ilmu pendidikan islam bukanlah Al-qur’an atau setara
dengan Al-qur’an. Bagaimanapun hebatnya, ilmu pendidikan islam adalah sebagai
sebuah hasil ijtihad yang tidak luput dari kesalahan. Namun demikian, ilmu
pendidikan islam bukan pula ilmu yang liberal atau bebas nilai. Ilmu pendidikan
islam adalah hasil ijtihad yang dibimbing oleh ajaran islam yang bersumber pada
Al-qur’an dan As-sunnah. Bimbingan tersebut antara lain terlihat pada adanya
nilai-nilai ajaran Al-qur’an sebagaimana tersebut diatas yang menjadi prinsip
pengembangan ilmu pendidikan islam tersebut, dan sekaligus menjadi
karakternya”.[iv][v]
Dari uraian diatas, dapat dikatakan bahwa pendidikan islam
merupakan media yang tepat dalam merealisasikan ajaran islam yang sesuai dengan
Al-Qur’an dan Hadits agar mudah diterima dan dipahami oleh golongan masyarakat.
Dengan menggunakan kurikulum yang ada diharapkan pendidikan karakter yang
diajarkan dalam islam dapat dengan mudah masuk di masyarakat agar tujuan dan
cita-cita dari Al-qur’an itu dapat dengan diketahui dan diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari mereka.
c. Cara
pelaksanaan pendidikan islam
Dalam proses pelaksanaan pendidikan islam sebagai media agar
tercapainya misi Al-qur’an itu sendiri, maka ada beberapa fokus
kegiatan/tahapan dalam melaksanakan pendidikan islam dianataranya adalah :
1. Kegiatan tilawah yakni membacakan
ayat-ayat Allah dengan baik dan benar.
2. Tazkiyah yakni mensucikan diri dari perbuatan-perbuatan
yang tidak baik dan melenceng dari ajaran Al-qur’an, dan terakhir adalah
3. Ta’limul qur’an wa sunnah yakni
pengajaran/mengajarkan Al-Qur’an dan As-sunnah.
Dari kegiatan diatas, maka sangat diharapkan proses pelaksanaan dan
penerapan dari ajaran Al-qur’an itu sendiri dapat diaplikasikan didalam lingkungan masyarakat terutama dalam
kehidupan sehari-hari mereka.
Pendidikan islam ini lebih dipusatkan pada 2 hal yakni bagaiamana
pemahaman seseorang tentang islam, kemudian setelah memahami islam tersebut
lalu melaksanakannya dalam aktifitasnya dan selalu berpegang teguh pada agama
Allah yakni dengan mengikuti seluruh isi dari Al-Qur’anul karim, sebagaimana
firman Allah dalam surah Ali-imran 3:103 :
(#qßJÅÁtGôã$#ur È@ö7pt¿2 «!$# $Yè‹ÏJy_
Artinya :
“Dan
berpegang tegulah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah”.[v][vi]
Dari ayat diatas dapat kita simpulkan bahwa kebenaran itu hanya
datang dari Allah SWT, yang disampaikan melalui ayat-ayat-Nya. Jika seseorang
ingin mendapat keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat maka haruslah
senantiasa dia mengikuti dan mengamalkan isi dan kandungan dari Al-Qur’an dan
As-sunnah.
2.
Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah perkataan Allah SWT yang diturunkan melalui
perantara malaikat jibril yang diberikan langsung kepada Nabi Muhammad SAW
sebagai pedoman dan petunjuk bagi seluruh umat manusia, sebagaimana Allah
berfirman dalam surah Al-baqarah 2:185 :
ãöky tb$ŸÒtBu‘ ü“Ï%©!$# tAÌ“Ré& ÏmŠÏù ãb#uäöà)ø9$# ”W‰èd Ĩ$¨Y=Ïj9 ;M»oYÉitur z`ÏiB 3“y‰ßgø9$# Èb$s%öàÿø9$#ur
Artinya :
“(beberapa
hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan
yang bathil)”.
Dari ayat tersebut diatas Allah SWT menerangkan kepada kita bahwa
Al-Qur’an merupakan petunjuk dan pedoman bagi seluruh manusia baik yang
meyakini bahwa Allah sebagai tuhannya (islam) maupun orang yang berketuhanan
lain (non-islam). Allah sengaja menjadikan Al-Qur’an itu sebagai petunjuk bagi
seluruh manusia dalam memecahkan misteri atau pengetahuan yang berada di alam
semesta ini agar manusia itu bisa mengunakan akal sehatnya dan memikirkan bahwa
segala sesuatu yang ada didunia ini ada yang menciptakan yakni Allah SWT yang
dapat menghidupkan dan mematikan makhluk ciptaannya. Namun sangat disayangkan
dari pengetahuan yang telah mereka miliki tidak menjadikan mereka beriman
kepada Allah SWT. Hati mereka telah dikunci sebagai akibat dari ketidaktakwaan
mereka kepada Allah SWT.
a.
Misi
Al-Qur’an.
Pendidikan
yang diajarkan Allah SWT melalui Rasul-Nya bersumber kepada Al Qur’an sebagai
rujukan dan pendekatan agar dengan tarbiyah akan membentuk masyarakat yang
sadar dan menjadikan Allah sebagai Ilah saja. Al-Qur’an merupakan dasar
aktifitas dan pergaulan bagi seluruh ummat yang mengaku beriman kepada Allah
SWT dan Rasulnya. Barang siapa yang tidak mengakui keberadaan Al-Qur’an maka
bisa kita katakan orang tersebut termasuk golongan orang yang sesat.
Jika kita membaca tentang sejarah turunnya
Al-Qur’an, maka bisa kita ambil tiga tujuan pokok Al-Qur’an, yaitu :
1.
Petunjuk akidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh
manusia yang tersimpul dalam keimanan akan keesaan tuhan dan kepercayaan akan
kepastian adanya hari pembalasan
2.
Petunjuk mengenai akhlak yng murni dengan jalan
menerangkan norma-norma keagaaman dan susila yang harus diikuti oleh manusia
dalam kehidupannya secara individual dan kolektif.
3.
Petunjuk mengenal syariat dan hokum dengan jalan
menerangkan dasar-dasar hokum yang harus diikuti oleh manusia dalam hubungannya
dengan tuhan dan sesamanya. Atau dengan kata lain yang lebih singkat,
“Al-Qur’an adalah petunjuk bagi seluruh manusia ke jalan yang harus ditempuh
demi kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.[vi][vii]
Dalam
Al-Qur’an Allah SWT telah menjelaskan segala hal yang terkait dengan manusia
sejak manusia itu masih dalam proses kelahiran hingga mereka meninggalkan dunia
ini. Allah menurunkan Al-Qur’anul karim agar manusia dapat membedakan yang mana
yang baik dan diperbolehkan oleh agama dan mana yang dilarang oleh Allah SWT.
Dalam hidup ini Allah memberikan dua jalan bagi manusia apakah mereka mau
beriman dan mengikuti Allah atau pergi meninggalkan Allah dan mengikuti ajakan
dan godaan setan. Jika mereka ingin selalu mendapat keselamatan dari Allah SWT
maka hendaklah mereka meyakini dan mengikuti seluruh isi dan kandungan
Al-Qur’an itu sendiri, namun begitu pula sebaliknya jika mereka hanya mengikuti
hawa nafsunya dan menjauhkan diri dari Al-Qur’an maka mereka termasuk
orang-orang yang merugi.
tûïÏ%©!$#ur tbqãZÏB÷sム!$oÿÏ3 tAÌ“Ré& y7ø‹s9Î) !$tBur tAÌ“Ré& `ÏB y7Î=ö7s% ÍotÅzFy$$Îur öãf tbqãZÏ%qムÇÍÈ y7Í´¯»s9'ré& 4’n?tã “W‰èd `ÏiB öNÎgÎn§‘ ( y7Í´¯»s9'ré&ur ãNèd šcqßsÎ=øÿßJø9$# ÇÎÈ ¨bÎ) šúïÏ%©!$# (#rãxÿx. íä!#uqy™ óOÎgøŠn=tæ öNßgs?ö‘x‹Rr&uä ÷Pr& öNs9 öNèdö‘É‹Zè? Ÿw tbqãZÏB÷sムÇÏÈ
Artinya :
“4.Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran)
yang Telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang Telah diturunkan sebelummu,
serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. 5. Mereka Itulah yang tetap mendapat petunjuk
dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung. 6. Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja
bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak
juga akan beriman.”
Misi utama
dari Al-Qur’an itu sendiri adalah menjadi petunjuk bagi umat manusia secara
agar mereka bisa membaca tanda-tanda kebesaran Allah SWT, dan menjadi petunjuk menuju kepada keselamatan dunia dan
akhirat bagi orang-orang yang beriman.
y7Ï9ºsŒ Ü=»tGÅ6ø9$# Ÿw |=÷ƒu‘ ¡ Ïm‹Ïù ¡ “W‰èd z`ŠÉ)FßJù=Ïj9 ÇËÈ tûïÏ%©!$# tbqãZÏB÷sムÍ=ø‹tóø9$$Î tbqãK‹É)ãƒur no4qn=¢Á9$# $®ÿÊEur öNßg»uZø%y—u‘ tbqà)ÏÿZムÇÌÈ
Artinya :
“2. Kitab (Al
Quran) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa,
3.(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan
sebahagian rezki yang kami anugerahkan kepada mereka.”
Selain dari
misi utama diatas, Al-Qur’an juga bertujuan untuk menjadikan manusia sebagai
makhluk yang senantiasa bertakwa kepada Allah SWT, selalu mengikuti dan
melaksanakan apa yang diperintahkannya dan meninggalkan apa yang dilraangnya.
Jika seorang hamba dapat melaksanakan kedua hal diatas, maka Allah SWT
menjaminkan keselamatan baginya dan sebagai hadiah dari Allah bagi mereka yakni
surga yang didalamnya mengalir sungai-sumgai. Demikianlah Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka bertakwa.
b. Penerapan misi Al-Qur’an
Setalah kita mengetahui bagaimana misi
Al-Qur’an diatas, maka kita sebagai manusia yang sadar, dan berakal sehat hendaklah mengaplikasikan seluruh ajaran dan
perintah yang telah dijelaskan didalam kitabullah tersebut. Bagi segenap orang
yang telah lama bernaung dibawah pendidikan yang bercirikan islam seperti
Madrasah, pesantren dan lain sebagainya tentunya telah mengetahui dengan pasti
bagaiman pelaksanaan alias penerapan
Al-Qur’an yang sebenarnya dan sesuai dengan contoh yang telah diberikan
oleh Rasulullah SAW. Namun yang jadi pertanayaan kembali bagaimana dengan
masyarakat awam yang belum terlalu mengetahui cara pelaksanaan dan penerapan
dari misi Al-Qur’an yang sebenarnya ? terutama pengampilkasian dalam kehidupan
bermasyarakat.
Oleh karena itu, peranan dan fungsi dari
pendidikan islam ini sangatlah dibutuhkan sebagai media penyalur dan pembimbing
masyarakat agar pemahaman tentang ajaran islam yang terkandung didalam
Al-Qur’an dan As-sunnah sepenuhnya dapat terlaksana dengan baik sehingga
menghasilkan hamba-hamba yang beiman, bertakwa dan beramal saleh serta menjadi
generasi islam yang dapat diandalkan oleh agama. Dalam hal penerapan misi
Al-Qur’an kita dituntut untuk selalu berusaha tidak melenceng dari ajaran
islam, dan selalu berusaha menjalankan dan melaksanakan segala aturan yang
Allah telah tetapkan kepada kita agar supaya amalan ibadah serta aktifitas kita
mendapat ridho dan rahmatnya.
Al-Qur’an adalah rahmatan lil’alamin,
maksudnya adalah bahwa Al-Qur’an merupakan anugrah/rahmat yang diturunkan oleh
Allah SWT untuk seluruh umat manusia sebagai tanda kebesaran dan kasih sayang
Allah kepada seluruh makhluk yang telah diciptakannya. Ketekunan beribadah dan
selalu mengingat Allah dalam keadaan apapun baik dalam kondisi senang ataupun
susah merupakan salah satu keharusan yang wajib dilakukan oleh setiap manusia
yang telah mengakui bahwa Allah adalah tuhannya dan Nabi Muhammad utusan Allah.
Dalam perkara ibadah sebagaimana telah dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an, yang
tekankan kepada kita pertama melaksanakan ibadah tersebut. Yang terpenting
adalah kita gugurkan dulu kewajiban ibadah tersebut agar kita tidak dibebankan
dosa, perkara diterimanya ibadah kita itu hanyalah kehendak Allah SWT. Kita
hanya melaksanakan dengan sebaik-baiknya dan berharap ibadah kita itu diterima
oleh Allah dan menjadi pahala buat kita. Memang dalam perkara menerapkan ini
yang menjadi beban bagi segenap masyarakat yang belum mengetahui hakikat dan
makna dari pelaksanaan ibadah yang mereka kerjakan, sehingga mereka menganggap
hal ini hanya sesuatu yang biasa. Jika mereka kerjakaan mereka tidak
mendapatkan manfaat dan pahala sedikitpun dari apa yang mereka perbuat.
III.
KESIMPULAN
Berdasarkan perincian tentang Pendidikan
Islam sebagai media dan misi diturunkannya Al-Qur’an, maka dapat kita simpulkan
sebagai berikut :
1. Bahwa Pendidikan islam merupakan cara yang efektif dalam memberikan bimbingan serta
pemahaman kepada manusia tentang bagaimana islam yang sesungguhnya, bagaimana
islam mengatur gerak gerik manusia dalam menjalani hidup dan berinteraksi
dengan masyarkat. Ilmu pendidikan islam merupakan suatu ilmu terapan (applied
science), yaitu terapan dari ilmu atau disiplin lain terutama filsafat,
psikologi, sosiologi dan ilmu-ilmu humanistic lainnya.
a. Pendidikan islam ini mempunyai tujuan pokok
agar manusia memiliki gambaran tentang Islam yang jelas, utuh dan
menyeluruh.
b. Pendidikan islam juga diharapkan dapat
menjadi penyambung atau media dalam menjalankan misi dari Al-Qur’an itu
sendiri, yakni menciptakan manusia yang intelek, berakhlak dan memilki budi
pekerti yang baik.
c. Agar penenrapan Al-Qur’an itu berhasil
didalam melaksanakan pendidikan islam, maka dari pelaksana pendidikan islam
hendaknya mengadakan kegiatan pokok agar pemahaman serta penerapannya mudah
dilaksanakan. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi :
o
Kegiatan
tilawah yakni membacakan ayat-ayat Allah dengan baik dan benar.
o
Tazkiyah
yakni mensucikan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak baik dan melenceng
dari ajaran Al-qur’an, dan terakhir adalah
o
Ta’limul
qur’an wa sunnah yakni pengajaran/mengajarkan Al-Qur’an dan As-sunnah.
2. Al-Qur’an adalah kitab yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad
SAW sebagai petunjuk bagi seluruh manusia dan terkhusus bagi orang-orang yang
bertakwa, sebagaimana ditegaskan Allah dalam kitabnya yakni dalam surah
Al-Baqarah 2:2 dan 185.
a.
Allah SWT menurunkan Al-Qur’an bukan hanya sekedara
diturunkan begitu saja, melainkan karena memiliki tujuan/misi tersendiri. Misi
utama Al-Qur’an sebagaimana dijelaskan Allah dalam surah Al-Baqarah 2:2 dan 185
yakni menjadi petunjuk bagi umat manusia secara agar mereka bisa membaca
tanda-tanda kebesaran Allah SWT, dan menjadi
petunjuk menuju kepada keselamatan dunia dan akhirat bagi orang-orang
yang beriman. Selain dari misi Al-Qur’an diatas, masih banyak lagi misi kenapa
Allah SWT menurunkan Al-Qur’an untuk manusia.
b.
Dalam penerapan Al-Qur’an dalam kehidupan
sehari-sehari sebenarnya sangatlah sederhana, namun terkadang menjadi sangat
sulit jikalau manusia tidak menggunakan akalnya sebelum memulai sesuatu. Yang
lebih mereka utamakan yakni nafsunya yang dimana jika mereka hanya mengikuti
nafsu tersebut maka mereka pasti akan jauh dari agama dan tidak akan menerapkan
Al-Qur’an dalam kehidupannya. Singkatnya jika ingin selamat maka laksanakanlah
apa yang Allah perintahkan dan menjauhi apa yang telah Allah larang. Jika
manusia sudah berhasil melaksanakan kedua poin tersebut maka insya Allah
keselamatan dan kesejahteraan dunia dan akhirat sedang menunggu didepan
matanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar